Jaga Ketentraman Bulan Suci Ramadhan, Polres Garut Berantas Peredaran Miras

    Jaga Ketentraman Bulan Suci Ramadhan, Polres Garut Berantas Peredaran Miras

    Garut – Dalam rangka memberantas maraknya peredaran minuman keras di Wilayah Hukum Polres Garut, Sat Samapta Polres Garut gencar laksanakan Operasi Pekat (penyakit masyarakat) dengan sasaran minuman keras. Selasa (19/03/2024).

    Kegiatan operasi miras juga dilaksanakan dalam rangka Ops Mantap Brata Lodaya Tahun 2023-2024 dan dipimpin langsung oleh Kasat Samapta Polres Garut bersama anggota Sat Samapta Polres Garut. Kegiatan ini dilakukan dengan cara patroli ke tempat-tempat yang dicurigai dan titik yang menjadi dugaan tempat penjualan miras lebih tepatnya di Jalan Adung Tarogong Kaler.

    Dari hasil kegiatan patroli operasi miras, Sat Samapta Polres Garut berhasil mengamankan barang bukti berupa 20 botol minuman keras tanpa izin dari berbagai merk yang berhasil disita.

    Penyedia/pengedar miras melanggar Pasal 538 KUHP jo Perda Kab. Garut No. 13 Tahun 2015 Pasal 7 Tentang Larangan Minuman Keras, Perubahan Atas Perda Kab. Garut No. 2 tahun 2008 Tentang Anti Perbuatan Maksiat. 

    Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, S.I.K , M.Si, melalui Kasat Samapta Polres Garut mengatakan kini penyedia minuman keras dan barang bukti diamankan di Mapolres Garut guna pemeriksaan lebih lanjut. Polres Garut akan melakukan operasi miras secara rutin demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Garut terlebih di bulan suci Ramadhan seperti saat ini.

    polres garut
    Adi

    Adi

    Artikel Sebelumnya

    Antisipasi Kepadatan Arus Lalu Lintas Saat...

    Artikel Berikutnya

    Polsek Cibatu Polres Garut Cek Tkp Kecelakaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Kakorlantas Polri Gelar Latihan Pra Operasi Lilin 2024 Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025
    Kodim 1710/Mimika Terima Wasev Bidang Bakti TNI TA 2024 Dari Sterad
    Hendri Kampai: Perlawanan Rakyat atas Ketidakadilan, Indonesia Menghadapi 'Vigilante Virtual'

    Ikuti Kami